Semenjak tahun 2009, pihak Al-Azhar mengenakan syarat Imtihan Qabul untuk pelajar asing mendaftar di Universiti Al-Azhar.Ketetapan baru oleh pihakAl-Azhar telah sedikit sebanyak memberi kesan kepada kedatangan pelajar Malaysia yang berhasrat untuk menyambung pengajian agama Islam di universiti tersebut. Pelbagai usaha telah dilaksanakan bagi menggesa pihak Kedutaan dan pihak E.M.E membawa suara para pelajar yang memohon agar perkara tersebut di kaji semula.
Bagi meraka yang lulus tapisan tersebut akan layak berdaftar masuk Universiti Al-Azhar, manakala bagi mereka yang gagal dikenakan syarat iaitu menduduki kelas bahasa (markaz bahasa) selama setahun.Pengajian yang mirip sebagai kelas persediaan sebelum masuk ke Al-Azhar pada tahun-tahun sebelumnya tidak mengenakan yuran yang tinggi bahkan soal kemampuan pelajar untuk belajar di markaz bahasa tidak timbul. Namun, bermula pada tahun ini, tiba-tiba isu yuran yang dikenakan oleh pihak markaz bahasa terhadap semua pelajar yang mengikuti kelas terbabit muncul
Apa yang lebih mengejutkan ialah nilai yuran bagi setiap mustawa (peringkat) bernilai LE 480.00. Nilai ini pastinya cukup besar bagi mereka yang susah dan mengharapkan bantuan zakat dari negeri masing-masing.
PERANAN E.M.E
Education Malaysia Egypt (E.M.E) sewajarnya lebih memahami peranan dan tindakan yang patut mereka lakukan. Soal kebajikan pelajar seharusnya menjadi agenda pembawakan dan diutamakan, bahkan usaha keras diperlukan bagi mengatasi masalah ini.Hubungan baik dengan pihak Al-Azhar sewajarnya digunakan dengan baik.Andai sebelum ini, pihak Al-Azhar di heret ke dalam isu Bersih 2.0, kenapa sekarang hubungan tersebut tidak diguna pakai. Apakah E.M BUTA MATA, PEKAK TELINGA, BISU MULUT hingga tak mampu membuat sebarang tindakan.
Soal integriti dan sikap buruk E.M sewajarnya diperbaiki dan diperbetulkan, bahkan umum melihat pastinya inilah masa yang terbaik bagi menjernihkan kembali hubungan dengan pihak pelajar di Mesir. Andai peluang dan ruang yang telah terbentang luas tidak dimanfaatkan dengan sebaiknya, maka terbuktilah memang selama ini E.M mahukan permusuhan dengan pelajar berpanjangan tanpa noktah.
KEDUTAAN
Kewujudan Kedutaan memang tidak dinafikan.Bahkan sikap professional dan berintegriti dikalangan pegawai kedutaan sewajarnya mendapat pujian ramai. Namun, pujian tersebut seolah-olah semakin perlahan dan hampir hilang akibat tindakan Kedutaan yang seolah-olah turut bersekongkol dalam isu pembuangan Mahasiswa sebelum ini. Perjumpaan dengan pihak Al-Azhar dan cubaan mengheret Al-Azhar dalam isu Bersih 2.0 pastinya tidak dilupakan.
Kenyataan yang sama juga buat Kedutaan,andai isu yang telah menghancurkan masa depan Mahasiswa Darul Ifta’ boleh dibuat perjumpaan dengan universiti, mengapa isu yuran yang mahal bahkan membebankan mahasiswa tidak dibuat usaha yang bersungguh-sungguh untuk merayu?? Persoalan yang sama juga akan timbul, apakah Kedutaan bakal mengikut jejak langkah E.M.E yang lebih suka melihat para pelajar kesusahan tanpa sebarang usaha dibuat ?? Di mana peranan kedua-dua belah pihak.
PEGAWAI RUMAH NEGERI
Pooraaaahhh la buat pegawai negeri !! Kehadiran yang sepatutnya membantu dan meningkatkan akademik para pelajar telah bertukar menjadi mimpi paling bangang bagi semua pelajar. Bermula dengan isu pegawai lama Selangor yang dikenali sebagai En. Idris, bertindak cukup samseng apabila bergaduh dengan para pelajar Selangor Mesir bahkan zakat dijadikan bahan ugutan. Pelajar yang menyertai PMRAM akan dihalau dari asrama Rumah Selangor.
Tidak cukup dengan Selangor, Negeri Terengganu turut menerima kehadiran pegawai yang berjaya diusir dengan cara cukup terhormat. Isu yang dimainkan juga sama, zakat. Siri penghantaran pegawai yang kejam dan jahat diteruskan di rumah Perak dan Melaka. Nama pegawai Melaka, Anuar bin Idris tiba-tiba menjadi cukup panas apabila beliau yang sebelum ini adalah Mahasiswa Mesir di Azhar cawangan Tanta dihantar bagi menyerapkan UMNO ke dalam asrama rumah negeri Melaka.
(Gambar kiri : Anuar di kiri)
Kehadiran Abdul Muhaimin bin Abdul Majid, pelajar lepasan Jordan turut menjadi mimpi buruk buat anak-anak perak Mesir.Siri ugutan dan pergaduhan dengan pelajar bagaikan agenda rasmi bagi semua pegawai yang datang ke Mesir.
Andai dilihat daripada isu diatas pastinya kita dapat membayangkan bahawa kehadiran pegawai negeri ke Mesir hanyalah sia-sia. Banyak isu yang tertangguh dan sepatutnya menjadi perhatian mereka seolah-olah dibiarkan sahaja tanpa tindakan. Pergi jahanam la !! buat pegawai yang seperti ini.
(Gambar kiri : Muhaimin paling kiri)
KESIMPULAN
Isu kebajikan para pelajar sebenarnya tidak pernah selesai. Kita pastinya menantikan jawapan dan keputusan yang selesa terhadap isu yuran yang melampau dari pihak Kedutaan dan E.M.
# Kiriman yang diberikan oleh seorang sahabat untuk Media Mesir.
2 comments:
Nama: Syifa Agus
Email: syifaagus1@gmail.com
Suami saya dan saya harus mencari bantuan untuk membuka bisnis tetapi tidak dapat menemukan kreditor kredibel dengan suku bunga rendah di sini di negara saya sehingga kami memutuskan untuk mencoba Pinjaman online tetapi kami takut karena kami telah ditipu sebelumnya oleh beberapa kreditor online palsu tetapi Tuhan membimbing kita ke Kelompok Keuangan Kredit. Kami melihat posting dari mereka secara online jadi saya melamar dan mereka mengatakan kepada saya apa yang harus dilakukan, setelah menyelesaikan setiap tugas seperti yang mereka katakan, dua hari kemudian saya mendapat pinjaman mereka dan suami saya sangat senang bahkan ketika dia pertama kali menentang gagasan itu, sekarang kami memiliki bisnis kami sendiri, Credit Financial Group sangat luar biasa untuk melakukan bisnis dengan, memberi Anda saran keuangan, platform pembayaran pinjaman mereka sangat sederhana dan saya sangat senang saya menemukan mereka, Anda dapat menghubungi mereka melalui email [creditfinancialgroup01@gmail.com] dan jika Anda memiliki sesuatu atau pertanyaan, kirimkan saya email melalui [syifaagus1@gmail.com]
Kontak
Credit Financial Group
creditfinancialgroup01@gmail.com
Keajaiban tidak akan pernah berakhir, saya berdoa untuk allah untuk memberkati Nyonya Esther Patrick, saya kehilangan Ewita warga negara Indonesia, saya tinggal di JL.kutisari selatan geng ekonomi No. 13-G, Indonesia. Ibu saya mengatakan kepada saya bahwa dia akan melalui internet dan datang ke publikasi Nyonya Esther Patrick, mengatakan bahwa fasilitas kredit telah memberinya pinjaman kepada masyarakat umum dengan suku bunga sangat rendah 2% persen, Anda dapat menghubungi Nyonya Esther Patrick melalui emailnya: [estherpatrick83@gmail.com].
Jadi, saya memberi tahu teman saya tentang pandangan meminjam dari Nyonya Esther Patrick, dan dia mengatakan dia tidak akan memberi tahu saya bahwa saya tidak meminjam dari Nyonya Esther Patrick, tetapi saya perlu meminjamkan sejumlah kecil untuk memeriksa apakah perusahaannya adalah perusahaan.
Jadi, saya bertindak atas sarannya dan menghubungi Nyonya Esther Patrick melalui emailnya: [estherpatrick83@gmail.com] yang diposkan oleh ibu saya, dan saya mengajukan pinjaman sebesar Rp200.000.000. Nyonya Esther Patrick menanggapi saya dan mengirimi saya semua syarat dan ketentuan perusahaannya yang saya baca dan saya menyetujui persyaratannya.Setelah persetujuan permohonan pinjaman, saya menerima pemberitahuan dari bank saya bahwa jumlah Rp200.000.000 dikreditkan ke rekening bank saya dari perusahaan Nyonya Esther Patrick.
Saya sangat senang dan berbagi kabar baik dengan ibu saya dan teman saya yang menyarankan saya untuk terus maju.Ia menyelesaikan pembayaran kembali pinjaman tersebut pada 07 Juli 2018, dan saya meminta sejumlah Rp550.000.000 yang juga saya terima di rekening bank saya setelah prosedur itu dilakukan.
Jadi, saya ingin mengambil kesempatan ini untuk memberi tahu siapa saja yang mencari pemberi pinjaman pribadi di Internet yang pasti akan menghubungi Nyonya Esther Patrick melalui e-mail {ESTHERPATRICK83@GMAIL.COM}Anda dapat menghubungi saya jika Anda memerlukan bantuan atau Anda ingin bertanya tentang bagaimana saya mendapat pinjaman.Ini email saya: [ewitayuda1@gmail.com]Terima kasih, pengikut saya
Post a Comment